DAYA
TARIK WISATA PANTAI BATU TAMPIH
Salah satu Daya Tarik Wisata yaitu Natural amunites
atau wisata alam . Yang termasuk Daya Tarik Wisata alam antara lain pegunungan,
laut, sawah,danau, dan pantai. Dalam konteks ini akan dibahas Daya Tarik Wisata
pantai. Pulau Bali merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang
terkenal dengan keindahan pantainya,misalnya Pantai Kuta, Pantai Sanur,dan Nusa
Dua. Setiap hari banyak wisatawan yang mengunjungi pantai tersebut, baik
wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Wisatawan datang bukan hanya sekedar
untuk berjemur maupun menikmati keindahan panoramanya, wisatawan juga dapat menikmati
berbagai fasilitas permainan yang ada seperti bermain surfing. Sehingga ada
suatu kepuasan yang didapat oleh para wisatawan. Selain itu di sekitar pantai juga didukung dengan akomodasi
yang memadai.
Sesungguhnya di Bali sangat banyak wisata pantai
yang berpotensi untuk dijadikan daya tarik wisata bukan hanya pantai Kuta
maupun Sanur. Salah satu pantai yang indah di Tabanan yang terletak di Desa
Pangkung Tibah, Kediri Tabanan yaitu Pantai Batu Tampih. Sebagian orang mungkin
belum mengetahui keberadaan pantai ini. Ketika kita ingin berlibur ke pantai
maka kita akan terpukau pada tujuan kita ke Kuta, sanur, Nusa Dua dan
pantai-pantai terkenal lainnya yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Alam
yang indah dan panorama pantai yang asri terkadang sulit kita jumpai. Tetapi
hal itu bukanlah tidak mungkin. Pantai Batu Tampih adalah salah satu pantai
dengan suasana alam yang masih perawan dan iklim tropis yang sangat khas.Tak
jarang beberapa pemuda desa bermain surfing dengan berani di tengah-tengah
ombak yang menggunung. Pantai Batu Tampih Lokasinya kurang lebih 10 km
dari kota Tabanan. Pantai ini belum terjamah kehidupan wisata secara
professional, walau terkadang ada wisatawan lokal dan asing dengan jumlah
tertentu yang datang untuk main surfing.
Pantai Batu Tampih merupakan salah
satu pantai yang sangat alami,
sangat asri dan dengan panorama Sunset yang indah serta disepanjang jalan
menuju pantai terbentang sawah yang
menghijau. Di pesisir pantai ini terbentang pasir hitam dan putih serta batu karang yang menambah keelokan
pantai Batu Tampih. Sehingga dengan demikian sudah sepantasnya Pantai Batu
Tampih yang indah dan asri berpotensi untuk dikembangkan menjadi salah satu
daya tarik wisata.
œ CARA PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA PANTAI
BATU TAMPIH
Dalam mendukung keberadaan Daerah Tujuan
Wisata (DTW) perlu adanya unsur pokok yang harus mendapat perhatian sehingga
wisatawan bisa tenang,aman,dan nyaman berkunjung. Semua ini sangat penting
dalam meningkatkan pelayanan bagi wisatawan sehingga wisatawan bisa lama
tinggal di daerah dikunjungi. Demikian juga halnya dengan Pantai batu Tampih
yang harus memenuhi unsur-unsur pokok antara lain:
1. Daya
tarik wisata
2. Prasarana
wisata
3. Sarana
Wisata
4. Tata
laksana/infrastruktur
5. Masyarakat/lingkungan
Daerah Tujuan Wisata
(DTW) yang ideal memang harus memiliki daya tarik wisata,mempunyai fasilitas,
menawarkan acara /atraksi, dan menyediakan sesuatu yang dapat dibeli. Suatu DTW
hendaknya memenuhi beberapa syarat yaitu; Sesuatu yang dapat dilihat (something to see), sesuatu yang dapat
dilakukan (something to do), sesuatu
yang dapat dibeli (something to buy).
Dengan demikian Pantai
Batu Tampih harus memiliki syarat-syarat tersebut. Namun hanya something to see
yang baru dapat dipenuhi yaitu wisatawan bisa melihat panorama pantai yang
masih alami dan indah, disekitar pantai juga terdapat sawah yang menghijau
sehingga wisatawan merasa menyatu dengan alam. Jadi untuk meningkatkan daya
tarik wisata di pantai ini harus melengkapinya dengan berbagai atraksi maupun
sesuatu yang menarik dan unik yang dapat
dilakukan wisatawan sehingga wisatawan merasa puas berkunjung ke pantai ini
serta ingin kembali berkunjung ke pantai ini. Kemudian untuk something to buy bisa dilakukan penduduk
setempat misalnya menjual berbagai macam kesenian khas Bali dan sebagainya.
Sehingga penduduk setempat mendapatkan lapangan pekerjaan yang baru selain
bertani.
Untuk mengembangkan
daya tarik wisata Pantai Batu Tampih selain memenuhi syarat-syarat diatas juga
diperlukan dukungan dari beberapa
komponen utama yangantara lain:
1. Atraksi (attraction)
Banyak
alasan mengapa orang berwisata ke suatu daerah. Beberapa yang paling umum
adalah untuk melihat keseharian penduduk setempat, menikmati keindahan alam,
menyaksikan budaya yang unik, atau mempelajari daerah tersebut. Atraksi disebut
juga daya tarik wisata merupakan komponen yang signifikan dalam menarik
wisatawan.
2.
Fasilitas
(Amenities)
Fasilitas
merupakan segala macam sarana dan prasarana yang diperlukan oleh wisatawan
selama berada di daerah tujuan wisata. Sarana dan prasarana yang dimaksud
antara lain:
a. Penginapan
(accomodation)
Akomodasi yang disediakan harus
bersih, dengan pelayanan yang baik, harga yang pantas sesuai dengan kenyamanan.
Beberapa jenis akomodasi antara lain hotel,villa dan lain-lain.
b. Usaha
makanan dan minuman
Makanan dan minuman di daerah tujuan
wisata merupakan salah satu komponen pendukung penting. Usaha ini termasuk
diantaranya restoran,bar,dan café.
c. Transportasi
dan infrastruktur
Wisatawan memerlukan alat
transportasi untuk mempermudah mencapai daerah tujuan wisata. Komponen
pendukung lainnya adalah infrastruktur yang secara tidak langsung mendukung
kelancaran kegiatan pariwisata misalnya; air, jalan, listrik, dan sebagainya.
3.
Aksesibilitas
(access)
Jalan masuk atau pintu masuk utama ke daerah tujuan
wisata merupakan access penting dalam kegiatan wisata. Jika suatu daerah
memiliki potensi pariwisata, maka harus disediakan aksesibilitas yang memadai
sehingga daerah tersebut dapat dikunjungi wisatawan.
4. Community involvement
Community involvement
adalah keterlibatan atau dukungan masyarakat dalam kegiatan pariwisata.
Community involvement ini sangat mempengaruhi kunjungan wisatawan. Jika
masyarakat tidak mendukung atau melakukan tindakan-tindakan anarkis seperti
pencurian, pembunuhan,pengeboman, maka wisatawan tidak akan berani mengunjungi
daerah tersebut. Sebaliknya, jika masyarakat bersikap baik dan ramah terhadap
tamu, maka wisatawan akan betah tinggal di daerah tersebut.
Kementerian Kebudayaan dan
Pariwisata RI telah memiliki program yang disebut sapta pesona. Minimal enam dari tujuh unsur tersebut penting
diterapkan untuk memberikan pelayanan yang baik serta menjaga keindahan dan
kelestarian alam di daerah tujuan wisata, yaitu:
1. Aman
Wisatawan
akan selalu datang ke tempat yang menurut mereka aman. Yang berarti bebas dari
perang, dan kejahatan manusia. Keadaan ini dapat tercermin seperti aman dari
pedagang asongan yang memaksa wisatawan untuk membeli. Selain itu kondisi aman
juga tercermin dari penggunaan peralatan keselamatan saat berwisata seperti;
helm, pelampung, P3K, dan lain-lain.
2. Tertib
Wisatawan akan merasa senang apabila
tempat yang dikunjunginya berada dalam kondisi yang tenang dan tertur. Lokasi
yang dekat dengan keributan dan sumber suara akan mengurangi kenyamanan para
wisatawan dalam berwisata. Salah satu cara untuk menciptakan ketertiban adalah
dengan menetapkan harga yang jelas karena wisatawan lebih senang dengan harga
yang pasti.
3. Bersih
Wisatawan akan merasa nyaman jika
tercipta kebersihan seperti; bersih diri, bersih lingkungan, bebas dari sampah
dan polusi lainnya. Tempat sampah harus disediakan dibergai tempat untuk
memudahkan pengunjung menjaga kebersihan.
4. Ramah
Keramahan adalah saalah satu kunci
sukses pariwisata.Senyum ramah yang tulus adalah salah satu hal yang yang
membuat mereka betah di tempat kita.
5. Indah
Indah tidak berarti harus mewah.
Meskipun sederhana, lokasi selalu nyaman, rapi, dan bersih dapat menciptakan
keindahan tersendiri.
6. Kenangan
Apa yang dinikmati oleh wisatawan
selama di tempat yang dikunjunginya tidak bisa dibawa pulang, kecuali
cinderamata dan kenangan indah. Kenangan indah dan keramahtamahan serta
kepuasan adalah hal yang tidak terbeli dan selalu membuat wisatawan ingin
kembali.
Dalam
pengembangan atau pengelolaan pariwisata harus mengacu pada prinsip-prinsip
yang menekankan nilai-nilai kelestarian lingkungan alam, komunitas, dan nilai
sosial yang memungkinkan wisatawan menikmati kegiatan wisatanya serta
bermanfaat bagi kesejahteraan komunitas local. Menurut Cox (1985, dalam Dowling
dan Fannel, 2003:2), pengelolaan pariwisata harus memperhatikan
prinsip-prinsip:
a.
Pembangunan dan pengembangan pariwisata
haruslah didasari pada kearifan lokal dan special
local sense yang merefleksikan keunikan peninggalan budaya dan keunikan
lingkungan.
b.
Preservasi, proteksi, dan peningkatan
sumber daya yang menjadi basis pengembangan kawasan pariwisata.
c.
Pengembangan atraksi wisata tambahan
yang mengakar pada kekhasan budaya local.
d.
Pelayanan kepada wisatawan yang berbasis
keunikan budaya dan lingkungan local.
e. Memberikan
dukungan dan legitimasi pada pembangunan dan pengembangan pariwisata jika
terbukti memberikan manfaat positif, tetapi sebaliknya mengendalikan dan
menghentikan aktivitas pariwisata tersebut jika melampaui ambang batas (carrying capacity)
œ KENDALA
YANG DIHADAPI DALAM PROSES PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA PANTAI BATU TAMPIH
Dalam
mengembangkan suatu Daerah Tujuan Wisata tidaklah mudah tentunya ada berbagai
kendala yang dihadapi. Demikian halnya dengan Daya Tarik Wisata Pantai Batu Tampih
dalam pengembangannya terdapat beberapa kendala yang dihadapi antara lain:
1. Pantai
Batu Tampih terletak di suatu desa yang jauh dari perkotaan sehingga sulit
diketahui keberadaannya oleh wisatawan.
2. Aksesibilitas
seperti jalannya sangat kecil sehingga alat transportasi seperti bus pariwisata
tidak bisa masuk. Hal demikian menyulitkan wisatawan untuk berkunjung ke pantai
Batu Tampih.
3. Penduduk
sekitarnya tidak mempunyai skill kepariwisataan karena sebagian besar penduduk
bermata pencaharian sebagai petani. Sehingga Sumber daya manusia dalam bidang
pariwisata masih sangat minim. Dengan demikian diperlukan adanya pendidikan dan
latihan yang cukup untuk penyelenggara pariwisata termasuk sertifikasi dan
program pelatihan, skill.
4. Ketakutan
masyarakat setempat akan berbagai dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan
pariwisata antara lain:
♣
Dampak dari penggunaan alat transportasi
Alat transportasi yang sangat vital bagi
pariwisata adalah mobil, bus, pesawat udara akan menimbulkan polusi udara.
Selain itu alat transportasi juga menjadi sumber kebisingan.
♣
Dampak dari pembangunan fasilitas
pariwisata
Pengembangan pariwisata
dapat menimbulkan kerusakan besar pada ekosistem. Fasilitas pariwisata terutama
hotel dan restoran akan menyebabkan penggunaan energi dan pembuangan limbah
yang berlebihan. Limbah-limbah yang dihasilkan dari pembangunan sarana
akomodasi menjadi limbah beracun yang mencemari air, udara, dan tanah.
♣
Dampak pada kehidupan sehari-hari
Selain berdampak pada
pencemaran lingkungan, pariwisata juga mempengaruhi tata cara masyarakat
bertindak dalam kehidupan sehari-hari, misalnya;
˜ Kedatangan wisatawan dalam jumlah besar,
sebuah komunitas kecil dapat seketika
menjadi terlalu sesak.
˜ Kegiatan pariwisata dapat menyebabkan
kemacetan lalu lintas.
˜
Terjadinya berbagai kejahatan yang dilakukan terhadap wisatawan maupun
kejahatan yang dilakukan oleh wisatawan.
♣
Dampak yang menyebabkan hilangnya budaya
lokal
Adanya pariwisata akan menyebabkan
hilangnya budaya lokal yang digantikan oleh kebudayaan impor. Jika masih
bertahan,akan segera berubah menjadi kesenian yang berorientasi komersial,
dijual demi uang semata.
Maka
dengan ketakutan masyarakat setempat akan dampak-dampak dari kegiatan
pariwisata, dapat menghambat proses pengembangan pariwisata.
GAMBAR PANTAI BATU TAMPIH